“Menari saja, seperti boneka hidup.”
Pada hari dia mempertimbangkan untuk berhenti dari balet, sebuah gairah yang telah dia dedikasikan sepanjang hidupnya, pria itu, Enrico Michele yang sangat tampan, mendekat bagaikan bisikan setan, mengajukan lamaran yang licik.
“Kalau begitu, aku akan bercerita tentang orang tuamu yang sudah meninggal.”
Sebuah rahasia yang dia singgung, disertai sponsor yang ambigu.
“Apakah kamu tidak ingin tahu kebenarannya?”
Meski tahu bahwa menjadi bonekanya akan menjerumuskannya semakin dalam ke dalam kegelapan, dia bersedia melakukannya untuk mengungkap misteri kematian orang tuanya.