Shu Wuxi tumbuh di tempat yang dikenal sebagai “Puncak Ketiadaan Hasrat”, di mana tidak ada warna, tidak ada rasa, tidak ada kehidupan, tidak ada kematian. Tanpa hasrat, kultivasinya mencapai puncak di antara manusia.
Namun suatu hari datanglah seorang bajingan kecil yang tidak hanya membawa dunia luar yang penuh warna, tetapi juga terus-menerus mengoceh tentang apa itu “menjalani kehidupan yang kacau balau, seperti orang mabuk atau sedang bermimpi”.
Shu Wuxi kemudian disesatkan oleh bajingan kecil itu, dan tanpa sengaja jatuh ke dalam hasrat yang tak terpuaskan!
Si kecil nakal itu melontarkan kalimat: Ibu! Lautan keinginanmu tak terbatas, sebaiknya aku bergegas ke tepian!
Kerumunan itu marah: Bukan hanya lautan keinginannya yang tak berbatas, bukankah kalian juga melintasinya!